Buku Ayah, Benarkah Cintamu Sering Kali Membisu?
Sumber Gambar: Dok. Elex Media Komputindo 
Buku Ayah, Benarkah Cintamu Sering Kali Membisu?

Ayah adalah sesosok manusia yang kerap kali menunjukkan cintanya dalam diam.

Cintanya seperti tak terasa, tak teraba, tak terdengar, bahkan terkesan tak pernah ada.

Gaya bicaranya, gerak-geriknya, tindakannya kepada anak-anaknya seakan-akan tak ada cinta di dalamnya, beda dengan cinta seorang ibu kepada anaknya.

Benarkah semua ayah seperti itu? Benarkah semua ayah memberikan cintanya dalam kebisuannya, dalam diamnya? Anak seorang ayah ini mempertanyakan itu semua dalam diamnya.

Isi Buku Ayah, Benarkah Cintamu Sering Kali Membisu?

Setiap anak, terutama anak perempuan pasti mengharapkan kehadiran sosok seorang ayah dalam kehidupannya.

Sosok yang menjadi cinta pertama dalam hidupnya selain ibu.

Setiap orangtua terutama ayah memang mempunyai karakter yang berbeda-beda, ada yang memang menunjukkan kasih sayangnya secara terang-terangan, tetapi banyak sekali yang menyembunyikan kasih sayang mereka kepada anaknya karena takut dianggap ”lemah”, ”lembek”, atau “tidak punya wibawa”.

Padahal, tiap anak butuh sosok ayah yang penuh kasih sayang, yang berani menunjukkan kasih sayangnya kepada anak-anaknya agar sang anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik, kuat, dan yang emosinya terbentuk dengan stabil.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Buku ini mengajak pembaca menyelami makna keberadaan dan seorang ayah dari sudut pandang yang jarang disadari—bukan dari apa yang diucapkan, melainkan dari hal-hal kecil yang dilakukan dengan sepenuh hati.

Lewat tindakan yang mungkin tampak biasa, seperti perhatian yang tak pernah diminta, pengorbanan yang diam-diam, dan sikap yang tegar dalam diam, sosok ayah digambarkan sebagai figur yang mencintai tanpa banyak kata, tetapi begitu dalam maknanya.

Lebih dari sekadar kumpulan kisah atau ungkapan rindu, buku ini menyuguhkan makna tentang ketulusan, keteguhan, dan pentingnya menghargai keberadaan ayah, baik yang masih bersama kita maupun yang telah pergi mendahului.

Ia hadir untuk membangkitkan kesadaran bahwa di balik sosok yang terlihat kuat dan tenang itu, tersimpan cinta yang dalam dan pengorbanan yang tak terhitung.

Buku ini tak hanya untuk mereka yang merindukan sosok ayah, tetapi juga bagi para ayah yang ingin memahami betapa pentingnya kehadiran mereka dalam membentuk hidup anak-anak.

Ia menjadi jembatan antara dua sisi kasih sayang—yang memberi dan yang menerima—agar keduanya saling memahami dan saling menghargai sebelum semuanya menjadi kenangan.

Disampaikan dengan bahasa yang ringan dan penuh sarat makna, setiap halaman membawa pembaca pada kenangan yang mungkin telah lama tersimpan—kenangan yang menghangatkan, menenangkan, dan terkadang membuat mata berkaca.

Buku ini menjadi ruang aman untuk mengenang, meresapi, dan menerima bahwa hubungan antara anak dan ayah adalah ikatan jiwa yang tak selalu terlihat, tetapi senantiasa terasa.

Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kisah seorang anak dengan ayahnya, kamu bisa baca buku yang bisa dibeli di .

Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>